1. KRITERIA
EVALUASI
Menurut
Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah
manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah
diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut,
dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang
akan dibelinya.
Kriteria
evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai
alternative – alternative pilihan, Kriteria alternative dapat muncul dalam
berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin
mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamanan, harga, merek, negara asal
(country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan,
kesenangan dan sebagainya.
Beberapa
kriteria evaluasi yang umum adalah:
·
Harga
Harga menentukan pemilihan
alternative. Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk
yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi
kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu
strategi harga hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.
·
Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan
dalam setiap pembelian. Nampaknya merek merupakan Pengganti dari mutu dan
spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk
kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi sangat baik dapat
mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
·
Negara Asal
Negara asal dimana produk di
hasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen negara asal sering
mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi
kualitas produk elektronik dari jepang. Sementara untuk jam tangan nampaknya
jam tangan buatan Swiss merupakan produk yang handal tak teragukan.
·
Saliensi (Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan ide
bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda dengan pengaruhnya untuk konsumen yang
berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah
hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient)
yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi di sebut sebagai atribut
determinan.
2. MENENTUKAN
ALTERNATIF PILIHAN
Seorang
konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi
mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan
ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen
dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang
berhubungan dengan kebutuhan tersebut. Pengaruh relatif dari sumber informasi
ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima
sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang
dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber
pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi
pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber
pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter
pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya
kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.
Keputusan
untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa komponen:
·
Keputusan tentang jenis produk
·
Keputusan tentang bentuk produk
·
Keputusan tentang merk
·
Keputusan tentang penjualnya
·
Keputusan tentang jumlah produk
·
Keputusan tentang waktu pembelian
·
Keputusan tentang cara pembayaran
3. MENAKSIR
ALTERNATIF PILIHAN
Tahap
dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi
untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar
tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita
menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut
produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap
atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga,
konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai
dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan
produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda.
Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa
prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur
evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen
mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing
individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen
menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain,
konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka
membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang
konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya
pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran
pembelian. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses
evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk
mempengaruhi keputusan membeli.
4. MENYELEKSI
ATURAN
Setelah
konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan
membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh
yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen.
Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta
pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk
menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh
konsumen.
SUMBER:
http://zanbakhu.blogspot.co.id/2011/11/tugas-softskill-perilaku-konsumen-2.html
http://hidayatdiana.blogspot.co.id/2014/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html
http://irnawatiindah.blogspot.co.id/2012/10/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar