Nama : Putri Nurlaelasari
Npm : 17213031
Kelas : 3EA26
Tulisan 8
Kaitan pengangguran ke dalam kegiatan perekonomian
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu
permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini,
apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari
tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit.
Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup
untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Berikut ini
adalah beberapa penyebab yang menyebabkan menjamurnya para penganggur di
Indonesia.
·
Penduduk yang relatif banyak. Semakin banyaknya jumlah penduduk
di Indonesia, tentunya membawa dampak yang tidak baik bagi kehidupan social.
Kepadatan penduduk ini juga akan berdampak pada pertambahan jumlah
pengangguran.
·
Pendidikan dan keterampilan yang rendah. Syarat
seseorang untuk bisa dengan mudahnya memperoleh pekerjaan tentunya harus
dimodali dengan pendidikan dan keterampilan yang bagus. Kalau tidak, jangan
harap kita bisa dapat pekerjaan yang layak. Bayangkan saja begitu banyaknya
lulusan-lulusan SMP, SMA maupun perguruan tinggi lainnya di tiap tahunnya,
hanya yang berbibit unggullah yang kelak akan menghiasi dunia pekerjaan.
·
Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja. Sama halnya
dengan poin kedua, ketidakterpenuhinya persyaratan yang diminta dunia kerja
seperti pendidikan dan keterampilan yang bagus hanya akan menambahi jumlah
pengangguran di Indonesia. Bahkan tak jarang kompetensi pencari kerja yang
tidak sesuai dengan pasar kerja.
·
Terbatasnya lapangan kerja yang ada. Laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi dan lulusan yang banyak sekali tiap tahunnya
sayangnya tidak diimbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang disediakan.
Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengangguran.
·
Teknologi
yang semakin modern. Di era globalisasi ini, teknologi sudah sulit
dijauhkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Kehadirannya begitu penting. Suatu
pekerjaan akan lebih cepat selesai, akurat, dan efisien dengan menggunakan
teknologi. Biaya yang dikeluarkan pun sedikit lebih menguntungkan dibandingkan
dengan menyerap tenaga kerja yang banyak namun tidak efisien dalam waktu
pengerjaan.
·
Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai
kontrak (outsourcing). Perusahaan-perusahaan saat ini lebih sering
menerapkan sistem tersebut karena dinilai lebih menguntungkan mereka. Apabila
mempunyai pegawai tetap, mereka akan dibebankan pada biaya tunjangan ataupun
dana pension kelak ketika pegawai sudah tidak lagi bekerja. Namun dengan sistem
pegawai kontrak ini, mereka bisa seenaknya mengambil pegawainya ketika butuh
atau sedang ada proyek besar dan kemudian membuangnya lagi setelah proyek
tersebut sudah berakhir. Dan tentunya hal ini akan membuat perusahaan tidak
perlu membuang biaya besar. Namun sistem ini membuat munculnya
pengangguran
· Adanya
pemutusan kerja dari perusahaan biasanya disebabkan antara lain;
perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi
atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi;
hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Bisa juga dikarenakan
perusahaan yang bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet atau tidak mampu
mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang
melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis
moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan
oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya
mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada
semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang
kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya
dekadensi(kemerosotan moral). Sehingga erat sekali hubungan antara
penganggursan dengan bagaimana keadaan perekonomian suatu Negara.
·
Pemulangan
TKI ke Indonesia. TKI yang bermasalah di luar negeri sehingga harus di
deportasi ke daerah asalnya tentunya hanya akan menambah daftar panjang para
penganggur di Indonesia. Padahal sebenarnya diharapkan TKI tersebut dapat
membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini dan menambah
devisa Negara.
·
Penyediaan dan pemanfaat tenaga kerja antar daerah tidak seimbang. Jumlah
angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut
dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain,
bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Tentunya
permasalahan ini akan membawa dampak yang buruk bagi kestabilan perekonomian
Negara. Dan dampak-dampak negative lainnya diantaranya:
·
Timbulnya
kemiskinan. Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh
penghasilan. Bagaimana mungkin ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Seseorang dikatakan miskin apabila pendapatan perharinya dibawah Rp 7.500
perharinya (berdasarkan standar Indonesia) sementar berdasarkan standar
kemiskinan PBB yaitu pendapatan perharinya di bawah $2 (sekitar Rp 17.400
apabila $1=Rp 8.700).
·
Makin
beragamnya tindak pidana kriminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi
kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup.
Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan
kriminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi
mendapat sesuap nasi.
·
Bertambahnya
jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya. Selain
maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau
pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga. Karena mereka tak
segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
·
Terjadinya
kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan
kekuasaan.
·
Terganggunya
kondisi psikis seseorang. Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi,
terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat
kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar.
· Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah
dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya)> oleh karena itu, kemakmuran
yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
·
Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional dari sector pajak berkurang. Hal ini
terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian
menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian pajak
yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika penerimaan pajak
menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan berkutang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
·
Pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.Adanya pengangguran akan
menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan
terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian
tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Pengangguran dapat dihambat pertumbuhannya
dengan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
- Memperluas
dan membuka lapangan pekerjaan. Salah satunya bisa diwujudkan dengan
memberdayakan sektor informal padat karya, home industry.
- Menciptakan
pengusaha-pengusaha baru. Diharapkan dengan demikian para lulusan sekolah
ataupun perguruan tinggi tidak hanya memiliki tujuan sebagai pegawai saja,
namun lebih baik apabila mereka membuat usaha-usaha yang dapat menyerap
tenaga kerja sehingga dengan demikian membantu pemerintah dalam mengatasi
jumlah pengangguran yang kian banyak. Dan bisa kita lihat akhir-akhir ini,
sudah banyak sekali lulusan muda berbakat yang sukses melakukan kegiatan
usaha.
- Mengadakan
bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah
keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
- Segera
memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan
ke tempat atau sector ekonomi yang kekurangan.
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah :
- Pemerintah
memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan
kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.
Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan
andal bersaing di bidangnya.Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama
dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha
kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan
informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS
dan pihak lainnya.
- Segera
melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan,
khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan
membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan
kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan
akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
- Segera
membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga
itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat
perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
- Segera
menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak
jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing
maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan
disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang
kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
- Mengembangkan
sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang
belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai
negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk
ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan
kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah
setempat.
- Melakukan
program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau
hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka
kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena
pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT
Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok
kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
- Dengan
memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia
dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja
baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk
padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian,
perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
- Menyeleksi
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu
seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya
diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai
oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
- Segera
harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang
berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para
lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
- Segera
mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai
letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan
pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris.
Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan
profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.
Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja
suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari
tahun sebelumnya. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana
aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau
kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu
negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan, maka itu
menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan
baik. Namun tentunya dengan jumlah pengangguran yang terus membengkak akan
menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Dan hal ini tentunya tidak
bisa didiamkan terus menerus, pemerintah harus tanggap dalam menghadapi masalah
perekonomian yang paling kronis ini.
Dampak
pengangguran terhadap Individu yang mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran
terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya :
- Pengangguran dapat
menghilangkan mata pencaharian
- Pengangguran dapat
menghilangkan ketrampilan
- Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial politik.
Macam-macam
pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
- Pengangguran konjungtural
(Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
- Pengangguran struktural
(Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti
:
1.
Akibat
permintaan berkurang
2.
Akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi
3.
Akibat kebijakan
pemerintah
- Pengangguran friksional
(Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya
ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini
sering disebut pengangguran sukarela.
- Pengangguran musiman adalah
pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim
tanam ke musim panen.
- Pengangguran teknologi adalah
pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia
menjadi tenaga mesin-mesin
- Pengangguran siklus adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian
(karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya
permintaan masyarakat (aggrerat demand).
Pengangguran
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
- Pengangguran Terselubung (Disguissed
Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
suatu alasan tertentu.
- Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga
kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
- Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah
tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran
jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal
telah berusaha secara maksimal.
SUMBER :
http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/hubungan-antara-pertumbuhan-ekonomi.html
http://ekaagustianingsih.blogspot.co.id/2011/03/dampak-pengangguran-terhadap.html