Jumat, 07 Oktober 2016

TUGAS 1 ETIKA BISNIS



Nama        : Putri Nurlaelasari
Npm          : 17213031
Kelas         : 4EA26

ETIKA BISNIS #

NORMA & ETIKA DALAM PEMASARAN
1. PENGERTIAN NORMA
Secara umum, Pengertian norma adalah pedoman perilaku untuk melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu kelompok masyarakat. Norma dapat juga diartikan sebagai petunjuk atua patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan saat menjalani interaksi sosial dalam kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan mendaasar mengenai nilai dengan norma sosial adalah jika norma sosial terdapat sanksi sosial(penghargaan maupun hukuman) untuk orang yang mematuhi atau melanggar norma.
Norma disebut juga dengan peraturan sosial yang sifatnya memaksa sehingga seluruh anggota masyarakat harus tunduk sesuai dengan norma-norma yang berlaku sejak lama. Norma merupakan hasil ciptaan mausia sebagai makhluk sosial. Sejarah terbentuknya norma terjadi secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut disusun dan dibentuk secara sadar. Norma yang berada dalam masyarakat berisi dan terkandung tata tertip, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.

Pengertian Norma Sosial Menurut Definisi Para Ahli
Pengertian norma banyak diutarakan oleh beberapa para ahli mengenai definisi pengertian norma. Macam-macam pengertian norma menurut para ahli adalah sebagai berikut :
-          John J. Macionis: Menurutnya norma adalah aturan-aturan dan harapan-harapan masyarakat untuk memandu perilaku anggota-anggotanya
-          Robert Mz. Lawang: Pengertian norma menurut Robert Mz. Lawang adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan baik dan pantas sehingga sejumlah angggapan yang baik dan perlu dihargai sebagaimana mestinya
-          Hans Kelsen: Menurut Hans Kelsen, pengertian norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim
-          Soerjono Soekano: Pengertian norma menurut soerjono soekanto adalah suatu perangkat agar hubungan antar masyarakat terjalin dengan baik
-          Isworo Hadi Wiyono: Pengertian norma menurut Isworo Hadi Wiyono bahwa norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perubatan mana yang harus dihindari.
-          Antony Gidden: Menurut Antony Gidden bahwa pengertian norma adalah prinsip atau aturan konkret yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat.
-           
CIRI-CIRI NORMA SOSIAL
Norma sosial mempunyai beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
Ø   Norma sosial pada umumnya tidak tertulis: Dalam masyarakat, norma sosial tidak tertulis yang hanya diingat dan diserap serta mempraktekkannya dalam interkasi antara anggota kelompok masyarakat

Ø  Hasil kesepatakan bersama: Sebagai peraturan sosial yang difungsikan untuk megnarahkan perilaku seluruh anggota masyarakat. Norma sosial dibentuk dan disepakati bersama seluruh warga masyarakat

Ø  Mengalami perubahan: Sebagai aturan yang lahir dari proses interkasi sosial di masyarakat, norma mengalami perubahan sesuai atas keinginan dan kebutuhan dari anggota masyarakat itu sendiri.

Ø  Ditaati bersama: Norma sosial merupakan seperangkat aturan sosial untuk mengarahkan dan menertipkan perilaku anggota masyarakat untuk dari keinginan bersama. Oleh sebab itu, norma didukung dan ditaati bersama.

Ø  Pelanggar norma mendapatkan saksi: Norma sosial bersifat memaksa individu agar berperilaku untuk sesuai dengan kehendak bersama. Sehingga pelanggaran diberikansanksi dengan tindakan atau daya ikat norma.




KLASIFIKASI NORMA SOSIAL/MACAM-MACAM NORMA SOSIAL

Norma diklasifikasikan atau dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu berdasarkan daya ikatnya, berdasarkan aspek-aspeknya, dan berdasarkan sifat resminya. Macam-macam klasifikasi norma sosial tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya


a. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu-individu dalam suatu masyarakat akan tetapi tidak dilakukan secara terus menerus. Norma memiliki daya ikat yang lemah sehingga pelanggaranya tidak akan mendapatkan hukuman atau sanksi yang berat, melainkan hanya sekeder celaan atau teguran dalam anggotam masyarakat lainnya. 
Contoh Cara (Usage) 
  • Cara makan yang wajar dan baik bagi beberapa orang adalah tidak mengeluarkan suara saat mengunyah makanan. Akan tetapi di tempat tertentu, bersendawa pada akhir makan merupakan tanda atau ekspresi rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma. 
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adlaah suatu bentuk perubatan yang dilakukan terus menerus dalam bentuk yang sama secara sadar dengan tujuan jelas yaitu dianggap baik dan benar oleh masyarakat tertentu. 
Contoh Kebiasaan (Foklways) 
  • Memberi hadiah kepada orang-orang yang berperstasi dalam suatu kegiatan atau memakai baju bagus di waktu pesat. atau lazimnya anak laki-laki berambut pendek dan anak perempuan berambut panjang. 
c. Tata Kelakuan (mores) 
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup akan suatu kelompok manusia secara sadar untuk melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi tata kelakuan adalah untuk membuat seluruh anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut
Contoh Tata Kelakuan (Mores)
  • Melarang membunung, mencuri, atau menikahi kerabat dekat. 
d. Adat Istiadat
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan denga kedudukan sangat tinggi yang bersifat kekela dan berinteraksi kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. 
Contoh Adat Istiadat 
  • Pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan
  • Pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara-ucapara tradisional
e. Hukum 
Hukum adalah serangkaian aturan yang ditujukan bagi anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan, dengan sanksi yang beragam. 
Contoh Hukum 
  • Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
  • Dilarang mencuri

2. Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Aspek-Aspeknya 

a. Norma agama
Norma agama adalah peraturan sosial bersifat mutlak karena berasal dari Tuhan. Norma agama berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan yang lainnya.

Contoh-Contoh Norma Agama
  • Melakukan sembahyang kepada tuhan
  • Mengaji 
  • Melaksankan sholat tepat waktu 
  • Melasanakan segala perintah agama
  • Menjauhi segalah larangan-larangan agama atau kepercayaan
b. Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Dari adanya norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan berdampak atau berakibat dari sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara batin

Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
  • dilarang Pelacuran, perzinaan, korupsi 
  • Menghormati orang lain terutama orang tua
  • Memiliki sikap jujur dan adil dalam masyarakat
  • Tidak menfitnah orang lain
  • Selalu menolong orang lain 
c. Norma Kesopanan 
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada tingkah laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran norma mendapatkan celaan, kritik, dan pengucilan.

Contoh-Contoh Norma Kesopanan
  • Tidak meludah disembarang tempat
  • Memberi atau menerima makanan dengan tangan kanan
  • Jangan makan sambil berbicara 
  • Bersikap dan bersifat rukun dengan siapa saja
d. Norma Kebiasaan 
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibentuk secara sadar atau tidak yang berisi mengenai petunjuk akan perilaku secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran norma kebiasaan berupa sanksi celaan, kritik dan pengucilan

Contoh-Contoh Norma Kebiasaan
  • Membawa oleh-oleh ketika pulang dari suatu tempat
  • Mencuci tangan sebelum makan 
  • Membaca doa sebelum melakukan sesuatu
  • Menggosok gigi setelah makan 
  • Mandi dengan teratur
e. Norma Hukum 
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan tersebut. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi yag berupa denda atau hukuman fisik.

Contoh-Contoh Norma Hukum 
  • Kewajiban membayar pajak
  • Dilarang menerobos lampu merah
  • Menyeberang jalan dengan melaui jembatan penyeberangan
  • Dilarang mengganggu ketertiban umum
  • Tidak terlamat masuk sekolah

3. Macam-Macam Norma Berdasarkan Sifat Resminya

a. Norma Tidak Resmi (Nonformal)
Norma tidak resmi adlaah patokan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan untuk masyarakat. Norma yang tumbuh dan berkemang dari kebiasaan bertindak secara seragam dan diterima oleh masyarakat. Walaupun tidak diwajibkan tetapi semua anggota sadar akan patokan tidak resmi harus ditaati dan memiliki kekuatan memaksa yang lebih besar dibandingkan dengan patokan resmi
Contoh-Contoh Norma Tidak Resmi (Nonformal)
  • Aturan adat istiadat 
  • Aturan dalam keluarga
  • Pantanga-pantanga dalam lingkungan masyarakat
b. Norma Resmi (Formal) 
Norma resmi adlaah patokan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas dan tegas oleh yang berwenang untuk semua masyarakat. Keseluruhan norma forma merupakan suatu badan hukum yang dimiliki masyarakat modern dan diperkenalkan dari pengumuman sosial.

Contoh-Contoh Norma Resmi (Formal)
  • UUD 1945
  • Perpu
  • Surat Keputusan 
  • Keputusan Presiden
  • Perda

Fungsi dan Peranan Norma Sosial

Norma memiliki beberapa fungsi dan peranannya dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut..
  • Sebagai pedoman hidup untuk seluruh masyarkat di wilayah tertentu
  • Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan warga masyarkat
  • Menciptakan kondisi dengan susanan yang tertip dalam masyarakat
  • Wujud konkret terhadap nilai-nilai di masyarakat
  • Mengikat seluruh warga masyarkat, karena disertai dengan sanksi dan aturan tegas bagi yang melanggar
  • Merupakan standar atau skala dari seluruh kategori tingkah laku suatu masyarkat

2. ETIKA DALAM PEMASARAN
Prinsip Etika dalam bauran pemasaran, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Etika pemasaran dalam kontek produk :
a.  Produk yang berguna dan dibutuhkan;
      Sebelum produk dipasarkan, harus melakukan strategi pemasaran seperti produk apa yang sedang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini dan tentunya berguna bagi konsumen. Apabila produk tersebut sudah tepat sasaran dan konsumen puas terhadap produk yang dibelinya, maka produk tersebut dapat dikembangkan.

b. Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit;
      Produk barang maupun jasa adalah kebutuhan sehari-hari manusia, untuk itu perusahaan memproduksi barang atau jasa sifatnya ekonomi yaitu sesuai kebutuhan konsumen. Perusahaan memproduksi barang atau jasa akan mendapat keuntungan (benefit) jika produk tersebut layak untuk dipasarkan.

c.  Produk yang bernilai tambah yang tinggi;
      Produk yang ingin dipasarkan harus layak karena jika produk tersebut menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, selain itu produk harus mempunyai nilai tambah yang tinggi baik bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan

d. Dalam jumlah  yang berskala ekonomi dan sosial;
      Pemasaran produk yang baik adalah memproduksi sesuai standar, dan didistribusikan kepada konsumen dengan melihat tingkat keadaan ekonomi dan sosial wilayah yang akan menjadi target pasar.

e. Produk yang dapat memuaskan masyarakat.
             Produk yang ekonomis dan mempunyai kualitas baik adalah produk yang sudah pasti laku di pasaran. Oleh karena itu produk harus dapat membuat para konsumen puas.

2.      Etika pemasaran dalam konteks harga :
a.       Beban cost produksi yang wajar;
Sebelum diproduksi perusahaan harus merencanakan anggaran produksi agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari penerimaan.

b.      Sebagai alat kompetisi;
Perusahaan yang satu dengan yang lain bersaing secara sehat dalam konteks harga. Produk yang banyak diminati pembeli adalah produk yang dengan harga ekonomis dan kualitas barang yang baik.

c.       Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat;
Perusahaan menentukan harga suatu produk dengan melihat kondisi konsumen dalam kemampuan daya belinya.






d.      Margin perusahaan yang layak;
Yang dimaksud margin perusahaan yang layak adalah jaminan wajib jual beli barang dalam suatu perusahaan agar risiko yang ditimbulkan tidak besar.

e.       Sebagai alat daya tarik bagi konsumen.
Harga suatu produk apabila ekonomis akan menarik konsumen untuk membeli dan loyal terhadap produk tersebut

3.      Etika pemasaran dalam kontek distribusi :
a.       Kecepatan dan ketepatan waktu;
Distribusi suatu produk harus cepat dan tepat waktu agar konsumen percaya kepada perusahaan tersebut, serta barang yang dihasilkan juga efisien.
b.      Keamanan dan keutuhan barang;
Keamanan dan keutuhan suatu barang sangat penting untuk dijadikan alat pertimbangan distribusi produk. Agar konsumen tidak mendapat produk yang rusak atau cacat.
c.       Konsumen mendapat palayanan tepat dan cepat.
Apabila konsumen mendapat pelayanan tepat dan cepat maka konsumen akan puas terhadap produk atau perusahaan tersebut.

4.      Etika pemasaran dalam konteks promosi :
a.       Sarana memperkenalkan barang;
Iklan adalah salah satu sarana dalam memperkenalkan suatu produk barang atau jasa. Iklan sangat penting dalam kegiatan promosi.

b.      Informasi kegunaan dan kualifikasi barang.
Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus memberi informasi yang akurat mengenai kegunaan dan kualifikasi barang atau jasa kepada konsumen agar konsumen paham betul dengan kegunaan produk tersebut.

c.       Sarana daya tarik barang terhadap konsumen;
d.      Promosi yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Oleh karena itu promosi harus benar-benar dilakukan agar konsumen percaya.


e.       Informasi fakta yang ditopang kejujuran.
Informasi mengenai suatu barang atau jasa harus sesuai fakta yang ada.tidak boleh hiperbola karena itu akan membuat konsumen kecewa apabila barang atau jasa tersebut tidak sesuai dengan fakta.

Peran manfaat etika bisnis
Peran etika bisnis dalam perkembangan era globalisasi adalah sebagai pedoman perilaku perusahaan dalam menjalankan usaha/bisnis yang baik. Apalagi tahun 2014 akan dibuat peraturan perdagangan bebas yang akan diterapkan oleh seluruh dunia. Jadi, Indonesia akan bersaing dengan Negara-negara seluruh dunia dalam bidang perdagangan. Agar tidak kalah bersaing, Indonesia harus mempertahankan dan memperkuat etika berbisnis dengan cara mematuhi kedisiplinan yang diterapkan di masing-masing perusahaan.
Sedangkan manfaat etika bisnis di era globalisasi adalah dapat mempertahankan jati diri dan tidak terombang ambing oleh pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Perusahaan yang mampu mempertahankan kode etik dalam berbisnis, tentu akan berkembang dan tumbuh dengan baik.

Referensi :

Selasa, 01 Desember 2015

Tulisan 10 CSR MNC TV

Yayasan Jalinan Kasih Gelar Operasi Katarak Gratis

Yayasan Jalinan Kasih Gelar Operasi Katarak Gratis
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo bersama lansia yang baru menjalani operasi katarak gratis yang digelar Yayasan Jalinan Kasih.
A+ A-
SUKABUMI - MNC Group melalui Yayasan Jalinan Kasih bekerja sama dengan Rumah Sakit Assyifa Sukabumi mengelar operasi katarak gratis kepada warga Sukabumi, Jawa Barat yang sudah lanjut usia (lansia)

"Setelah pemulihan selesai tentunya bisa melihat dengan baik sebagaimana dulu sebelumnya. Itu harapan kami dari MNC Group," kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT), di Sukabumi, Jumat (6/11/2015).

Dia mengatakan, selama ini di daerah-daerah banyak lanjut usia yang mengalami masalah kesehatan dengan matanya, yaitu katarak.

HT langsung menyaksikan jalannya operasi. Menggunakan baju khusus operasi dan masker, HT mendekati dokter yang sedang menjalankan operasi. Dia memperhatikan bagaimana pasien tersebut mendapatkan perawatan. Operasi tersebut diikuti oleh 36 peserta.

Operasi Katarak

CSR MNC Group telah berlangsung secara terus menerus di berbagai kegiatan. Untuk kesehatan misalnya, sebanyak 700.000 pasien telah dibantu untuk pengobatan dengan berbagai penanganan termasuk operasi. Selain itu MNC juga melakukan kegiatan sosial untuk pembagian sembako, pendidikan, dan bantuan UMKM.

Ke depan, HT berharap akan terus mengembangkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki dana CSR sehingga kegiatan yang sudah dilakukan semakin berkembang dan jauh lebih baik. (Teddy Febrianto).


SUMBER :
http://daerah.sindonews.com/read/1059629/21/yayasan-jalinan-kasih-gelar-operasi-katarak-gratis-1446868867

Tulisan 9 Pengemis, pengamen, pengangguran dikaitkan ke dalam kegiatan perekonomian

Nama  : Putri Nurlaelasari
Npm    : 17213031
Kelas    : 3EA26

Tulisan 9


Pengemis, pengamen, pengangguran dikaitkan ke dalam kegiatan perekonomian

Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Di masa lalu, menjadi pengemis merupakan suatu keterpaksaan, saat ini merupakan suatu pilihan yang dilakukan dengan sukarela. Daya tarik yang mengundang banyak orang ini pada akhirnya menimbulkan persaingan di antara sesama pengemis. Salah satu dampak dari persaingan adalah timbulnya koordinator lapangan, yang mengatur jumlah pengemis di setiap titik sekaligus mencari titik-titik yang berpotensi untuk menghasilkan pendapatan. Selain itu, pengemispun juga harus menggunakan berbagai strategi untuk menarik perhatian dan mendorong orang untuk memberikan uang kepada mereka.
Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.
Faktor kemiskinan (struktural, kultural, natural, dan mental) sangat memengaruhi terjadinya perilaku seseorang yang ujungnya adalah munculnya fenomena peminta-minta atau pengemis, pengamen dan pengangguran. Semakin banyak jumlah orang miskin semakin potensial mereka menjadi pengemis, pengamen dan penganguran. Dalam bahasa pembangunan terjadinya kebergantungan ekonomi pada orang lain yang semakin tinggi.
Rasanya, kehidupan di Jakarta, juga kota-kota lainnya di Indonesia tak pernah lepas dari kejaran untuk bertahan hidup. Tiap warga, terlebih mereka yang kecil, serasa dipaksa untuk melakukan apapun untuk menyambung hidup.
Kota Jakarta, sebuah kota angkuh yang katanya tak pernah tidur, menampilkan dirinya dalam berbagai wajah. Salah satu wajahnya adalah kehidupan jalanannya yang sesekali hangar-bingar, sesekali sunyi senyap. Wajah yang penuh gejolak. Wajah yang penuh ketegangan, juga sendu penuh romansa.
Pada wajah ini, sesekali kita menyaksikan kehidupan jalanan yang diperankan para sopir dan kenek angkot, preman-preman, pengasong rokok, makanan, minuman, pemulung dan pekerja serabutan, hingga pengemis dan pengamen. Dan yang terakhir disebut ini amat fenomenal. Kehadirannya yang sesekali mengganggu, meresahkan, sekaligus menghibur dan dibutuhkan.
Makin beragamnya tindak pidana kriminal. Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidupnya terutama makan untuk tetap bisa bertahan hidup. Namun seorang pengangguran dalam keadaan terdesak bisa saja melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.
·           Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya. Selain maraknya tindak pidana krimanal, akan bertambah pula para pengamen atau pengemis yang kadang kelakuannya mulai meresahkan warga. Karena mereka tak segan-segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang. Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan
Dikaitkan ke dalam kegiatan perekonomian dari pengemis, pegamen dan penganguran.
Mengemis seperti sudah menjadi kegiatan ekonomi menggiurkan. Mulanya mengemis karena unsur kelangkaan aset ekonomi. Namun setelah beberapa tahun walau sudah memiliki aset produksi atau simpanan bahkan rumah dan tanah dari hasil mengemis tetapi mereka tetap saja mengemis. Jadi alasan mengemis karena tidak memiliki aset atau ketidakberdayaan ekonomi, untuk tipe pengemis ini tidak berlaku lagi. Sang pengemis sudah merasa keenakan. Tanpa rasa malu dan tanpa beban moril di depan masyarakat.
Pengamen yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja di jalan atau disebut juga dengan Childre On The Street, namun masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan mereka dijalan diberikan kepada orang tuanya (Soedijar, 1984; Sanusi,1995). Fungsi anak jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu memperkuat penyangga ekonomi keluarganya karena beban atau tekanan kemiskinan yang mesti ditanggung tidak dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orang tuanya dengan cara bekerja sebagai pengamen dijalanan yang dikategorikan kepada jenis pengamen jalanan pemalak / penebar teror. Jika dikaitkan dengan kegiatan ekonomi, maka kegiatan ngamen juga ada yang memang menggantungkan hidupnya kepada kegiatan ini akibat susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak di kota-kota besar, namun tidak dipungkiri juga ada juga pengamen yang menyatakan dirinya sebagai pengungkapan ekspresi belaka. Meskipun demikian, namun imej di masyarakat pengamen selama ini dianggap sebagai orang yang tidak punya pekerjaan, kualitas rendah dan mengandalkan kenekatan belaka karena tidak ada pilihan lain. Bahkan pengamen sering dianggap sebagai pengemis hingga orang brengsek.
          Saya pernah mendengar rekaman seorang pengamen dari Yogya yang bernama Sujud yang hanya menggunakan satu buah kendang dua sisi sebagai musik pengiring nyanyiannya. Namun jika kita analisis kemampuannya mengolah kata-kata atau syair-syair yang ia kumandangkan benar-benar sangat professional sekali. Bahkan oleh Sapto Rahardjo (seorang pemusik kontemporer Indonesia) pernah dibawa dalam sebuah ajang festival musik internasional yang diikuti oleh pemusik Australia, Amerika, Inggris pada tahun 1997 di daerah Ancol Jakarta Utara. Demikian juga di Bandung pernah ada seorang pengamen yang sangat terkenal yang hanya bermodalkan kacapi Sunda diatonis, yang dikenak dengan nama Braga Stone (terinspirasi lagu-lagu dari kelompok musik Rolling Stone, karena tempat mangkal ngamennya di Lapangan Braga di Bandung, maka dikenal dengan Braga Stone). Dengan alat musik tradisional kacapi Braga Stone mampu membawakan lagu-lagu Barat dengan baik. Dua contoh pengamen ini benar-benar mengelola dirinya sebagai pengamen, bahkan rekaman mereka ngamen juga sering dijadikan sebagai bahan kajian di siara radio. Seperti Pak Sujud, tidak jarang dia selalu diundang (nanggap) ke pesta-pesta perkawinan dengan bayaran tertentu. Jika tidak ada tanggapan maka dia mengamen dari satu rumah ke rumah. Ini memperlihatkan contoh adanya pengamen yang menggantungkan ekonomi keluarganya dari kegiatan mengamen.
Karena bagi sebagian orang kegiatan mengamen menjadi tiang penyangga utama hidupnya, maka banyak pengamen yang benar-benar serius mengelolanya, sehingga kegiatan tersebut benar-benar menjadi sumber uang yang terutama bagi ekonomi keluarganya. Namun tidak sedikit juga pengamen yang menggunakan penghasilannya dengan poya-poya. Fenomena ini semuanya menarik dijadikan sebagai bahan kajian dari berbagai disiplin ilmu, termasuk musik, karena kegiatan utama pengamen pada dasarnya adalah bermain musik. Mungkin bisa lebih difokuskan kepada seni pertunjukan, khususnya dari sisi manajemennya.
·           Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintaha pun akan berkutang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
·           Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional rill (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dapipada pendapatan potensial (yang seharusnya)> oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
·           Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang produksi akan berkuran. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Dampak negatif yang timbul akibat kegiatan ini antara lain :
1.      Bagi diri sendiri
Mereka yang melakukan pekerjaan tersebut akan merasa malu di dalam masyarakat, kemudian mereka akan dikucilkan. Dan mereka akan merasa terdiskriminasi di dalam masyarakat.
2.      Bagi Negara
Pengemis, pengamen dan pengangguran jelas memiliki dampak negatif terhadap negara kita, karena negara kita dianggap negara yang tidak mampu menjamin kemakmuran hidup warganya, sehingga hal ini menimbulkan masalah sosial yang juga menjadi tanggung jawab negara.
Sumber :
http://windiseptiani94.blogspot.co.id/2015/12/tulisan-9-pengemis-pengamen.html